Cloud Database vs Traditional Database: Lebih Baik yang Mana?

Telecommunication
Telecommunication
May 17, 2023
Di Posting Pada 17 May 2023

Setiap harinya, baik individu maupun pebisnis menghasilkan file lebih dari satu bahkan hingga ratusan. Banyaknya file ini perlu disimpan dalam media penyimpanan yang cukup dan memadai.

Sebelum teknologi berkembang seperti saat ini, seorang user biasanya akan menyimpan file pada ruang penyimpanan lokal seperti komputer/laptop yang dikenal dengan istilah traditional database. Namun, sekarang sudah ada teknologi bernama cloud database yang lebih praktis dan efisien.

Kendati demikian, kedua jenis penyimpanan tersebut masih digunakan secara beriringan sesuai kebutuhan masing-masing. Untuk itu, mari simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui pengertian, perbedaan, hingga mana yang lebih baik antara traditional dan cloud database.

Pengertian Cloud Database

Cloud database adalah jenis pusat penyimpanan yang mengoordinasikan segala dokumen dalam cloud yang terhubung dengan jaringan internet. Jenis penyimpanan ini bisa diakses tanpa batasan waktu dan tempat selama seseorang memiliki akses untuk masuk ke dalam sistem.

Jenis penyimpanan ini sering digunakan sebagai alternatif bagi perusahaan atau organisasi yang tidak ingin atau tidak memiliki kemampuan untuk membangun infrastruktur server sendiri. Ada berbagai alasan sebuah perusahaan tidak memilih membangun server sendiri dan salah satunya adalah sistem pengelolaan yang cukup rumit untuk dilakukan secara mandiri.

Dalam sistem penyimpanan ini, data disimpan di data center yang dikelola oleh cloud provider. Dengan kata lain, perusahaan atau user menggunakan jasa layanan perusahaan lain untuk mengelola penyimpanan data perusahaan. Cloud provider ini bertugas untuk menjamin ketersediaan ruang penyimpanan, menjamin keamanan data, dan kemudahan akses bagi pengguna.

Kemudahan akses ini diwujudkan melalui pengambilan, penghapusan, atau pembaruan data yang bisa dilakukan oleh siapa pun selama memiliki username dan password. Media ini juga memungkinkan user untuk melakukan backup di cloud dan restore data untuk mengantisipasi ancaman kerusakan atau kehilangan data akibat kerusakan sistem atau serangan siber.

Sinkronisasi data otomatis ini merupakan kelebihan dari cloud file storage karena bisa mengefisienkan waktu kerja perusahaan. Keuntungan lainnya dari cloud database adalah perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya infrastruktur server dan operasional yang besar.

Selain itu, kapasitas penyimpanan cloud database juga bisa terus ditingkatkan atau dikurangi sesuai kebutuhan perusahaan.

Walaupun begitu, ada juga kelemahan dari media penyimpanan ini, yaitu ketergantungan pada koneksi internet. Apabila ada masalah seperti bandwidth lemah, gagal jaringan dari internet provider, dan sebagainya, akan menyulitkan user mengakses data dalam cloud database.

Pengertian Traditional Database

Berbeda dengan jenis sebelumnya, traditional database dioperasikan secara lokal melalui infrastruktur server yang sudah dibuat. Media penyimpanan ini dikelola oleh perusahaan atau individu yang hanya bisa diakses melalui jaringan internal. Dengan kata lain, hanya sebagian orang saja yang memiliki akses masuk ke dalam database.

Database tradisional

Dalam media penyimpanan ini, file disimpan dalam satu atau beberapa folder dan dikelola dalam skema dan sistem yang sudah diatur sebelumnya. Setiap user yang masuk ke dalam database, mereka dapat melakukan aktivitas seperti penyimpanan dan penghapusan file menggunakan bahasa pemrograman seperti SQL (Structured Query Language).

Dalam penggunaannya, ada kelebihan dan kekurangan dari media penyimpanan ini. Keuntungannya adalah dilihat dari segi keamanan di mana hanya user tertentu yang memiliki akses dan kontrol penuh terhadap pengoperasian database. Jadi, jika terjadi kesalahan informasi, perusahaan atau individu lebih mudah mencari siapa pelakunya.

Kendati demikian, kelemahan dari media penyimpanan ini adalah perlunya biaya yang tinggi dan SDM memadai untuk membangun dan memelihara infrastruktur server mandiri. Akses yang terbatas ini pun bisa menjadi permasalahan ke depannya apabila dibutuhkan akses dari lokasi bisnis yang berbeda-beda.

Perbedaan Cloud Database dan Traditional Database

Agar Anda memiliki pemahaman lebih mendalam tentang cloud dan traditional database, mari simak beberapa perbedaan antara kedua media penyimpanan tersebut di bawah ini:

1. Kapasitas penyimpanan

Perbedaan utama dari kedua media penyimpanan ini adalah kapasitas penyimpanan yang tersedia. Cloud database menawarkan kapasitas penyimpanan yang lebih fleksibel dan tidak terbatas. Jadi, user bisa menambah atau mengurangi ruang penyimpanan sesuai kebutuhan.

Sementara itu, traditional database terbatas pada ruang penyimpanannya karena bergantung pada kemampuan infrastruktur lokal. Dengan kata lain, biaya yang dikeluarkan pun akan lebih banyak untuk menambah ruang simpan tersebut.

2. Tingkat keamanan

Dari segi keamanannya, cloud database disimpan dan dikelola di data hub dengan sistem keamanan yang andal. Umumnya, cloud provider menggunakan sistem seperti enkripsi end-to-end, firewalling, dan lain sebagainya. Selain itu, jenis penyimpanan ini juga memungkinkan user untuk melakukan pencadangan otomatis sebagai bentuk pengamanan data.

Sementara traditional database juga menggunakan sistem keamanan yang baik, tetapi lebih rentan terhadap ancaman dari luar. Hal ini lantaran file yang disimpan secara lokal memungkinkan seseorang bisa meretasnya dengan mudah.

3. Biaya yang dikeluarkan

Media penyimpanan cloud lebih terjangkau dari segi biaya karena tidak perlu membangun infrastruktur IT sendiri. Dengan bekerja sama bersama cloud provider, perusahaan atau individu sudah bisa memiliki ruang penyimpanan yang aman.

Dibandingkan dengan cloud, media penyimpanan tradisional memerlukan infrastruktur IT mandiri yang perlu dipantau dan dikontrol pemeliharaannya. Perusahaan atau individu perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk SDM yang mahir di bidang pengelolaan database.

4. Aksesibilitas data

Perbedaan terakhir dapat dilihat dari mudah atau sulitnya data dalam media penyimpanan bisa diakses. Dengan menggunakan cloud berbasis internet, user bisa mengakses file dari mana saja dan kapan saja. User tidak perlu harus pergi ke pusat data untuk mengambil informasi yang diinginkan.

Sementara media penyimpanan tradisional hanya bisa diakses oleh pihak berwenang yang diatur oleh perusahaan atau organisasi.

Memilih Antara Cloud Database dan Traditional Database, Lebih Baik yang Mana?

Jika Anda dihadapkan pada dua pilihan dari kedua layanan penyimpanan ini, cloud database bisa menjadi opsi terbaik. Hal ini lantaran Anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk pemeliharaan dan perawatan infrastruktur karena semuanya sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.

Selain itu, pada beberapa bidang industri khususnya dunia bisnis, penggunaan traditional database kini sudah bertransformasi menjadi cloud database. Data-data penting perusahaan tadinya hanya bisa diakses di tempat tertentu saja karena infrastruktur database terpusat pada satu daerah. Namun, sekarang data tersebut dapat dengan mudah dikelola oleh siapa pun tanpa batasan waktu dan jarak.

Salah satu cloud provider yang menyediakan layanan cloud database adalah Link Net. Dengan tingkat keamanan andal dan otomatis, setiap file perusahaan yang mencakup informasi customer, kontak, dan hal penting lainnya bisa terjaga dengan maksimal.

Namun, jika Anda mempertimbangkan untuk memakai traditional database, Anda perlu memperhitungkan segala kelebihan dan kekurangan yang diberikan oleh media penyimpanan tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai cloud dan traditional database sebagai media penyimpanan yang biasa digunakan oleh individu atau perusahaan. Gunakan jenis penyimpanan sesuai kebutuhan Anda dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenisnya.

Penulis: Lusita Amelia.

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy