Memahami Intrusion Detection System (IDS) dan Cara Kerjanya

Telecommunication
Telecommunication
May 27, 2023
Di Posting Pada 27 May 2023

Permasalahan pada sistem perangkat lunak sering terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Permasalahan ini bisa datang dari dalam sistem itu sendiri atau ancaman dari luar seperti pembajakan, serangan siber, dan aktivitas mencurigakan lainnya. 

Untuk itu, perangkat memerlukan pertahanan keamanan yang andal dengan menggunakan Intrusion Detection System (IDS). IDS memiliki andil yang besar dalam menjaga keamanan server untuk mencegah akses ilegal masuk ke dalamnya.

Mari pahami tentang IDS secara keseluruhan beserta cara kerja, jenis, hingga keuntungan yang akan dirasakan oleh user. Simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Intrusion Detection System (IDS)

Intrusion Detection System adalah sistem keamanan komputer yang dirancang untuk mendeteksi aktivitas tidak sah atau mencurigakan pada sebuah perangkat. Tujuan dari IDS adalah untuk mengidentifikasi akses tidak sah tersebut yang masuk ke dalam sistem. 

Sistem ini pun akan memberi peringatan kepada administrator untuk kemudian menentukan dan mengambil tindakan yang tepat.

IDS bekerja dengan menganalisis pola lalu lintas server dan aktivitas di dalamnya. Jika ada perubahan pada pola tertentu, sistem ini akan segera memberi informasi kepada perangkat. Lalu lintas server ini dipantau secara real-time. Dengan begitu, permasalahan sekecil apa pun yang terjadi bisa segera diatasi. 

Akan tetapi, sistem ini tidak bisa memblokir (filter) serangan yang terjadi. IDS hanya berperan untuk memberi peringatan kepada perangkat. Sistem IPS (Intrusion Prevention System)-lah yang bereaksi langsung untuk mencegah serangan tersebut. 

Sistem ini sering digunakan berbarengan dengan penetration testing (pentest) untuk mengetahui kemungkinan ancaman yang terjadi. Penetration testing bertugas mensimulasikan serangan yang umum dilakukan oleh pihak luar untuk mengetahui celah keamanan pada sistem. Dari situ, sistem akan memberi peringatan pada perangkat mengenai pusat permasalahan yang terjadi.

Cara Kerja IDS

Layar bertuliskan

Untuk memaksimalkan pertahanan keamanan perangkat, IDS memiliki cara kerja tersendiri. Pada dasarnya, IDS bekerja seperti antivirus, mendeteksi anomali, dan memantau berkas sistem operasi. 

Sistem ini memantau dan memonitor lalu lintas jaringan atau aktivitas pada sistem komputer. Hasil dari pemantauan tersebut kemudian dianalisis dan disamakan dengan pola yang ada pada perangkat. Apabila diketahui ada tanda-tanda serangan seperti upaya akses dari luar, sistem akan segera mengidentifikasikannya.

Adanya serangan tersebut akan diteruskan oleh sistem melalui peringatan berupa notifikasi pada dashboard IDS. Setelah menerima peringatan, user bisa menentukan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah tersebut bisa berupa pemblokiran akses atau menghapus program berbahaya seperti virus dari sistem. 

Jenis-Jenis IDS

Dalam penggunaannya, IDS dibedakan menjadi beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan user atau perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis sistem tersebut: 

1. Network-based IDS (NIDS)

Jenis yang pertama ini berperan untuk memantau dan memonitor lalu lintas server. Jenis ini juga bertugas untuk mencari tanda-tanda serangan atau aktivitas mencurigakan yang terjadi pada server

NIDS ini diletakkan pada satu titik strategis yang bisa menjangkau semua aktivitas dalam jaringan. Akan tetapi, karena NIDS mengawasi semua jaringan tanpa terkecuali, penurunan kecepatan akses server kemungkinan besar dapat terjadi. 

2. Host-based IDS (HIDS)

Jenis berikutnya ini berfungsi untuk memantau aktivitas pada sistem operasi dan aplikasi. Lalu, apa bedanya dengan NIDS? 

Bedanya adalah HIDS hanya memantau satu jaringan yang dipilih saja, sedangkan NIDS memantau keseluruhan jaringan.

3. Application Protocol-based Intrusion Detection System (APIDS)

APIDS merupakan salah satu jenis IDS yang bertugas untuk mengidentifikasikan aktivitas mencurigakan atau akses ilegal dengan memantau lalu lintas melalui protokol aplikasi. APIDS ini diletakkan dalam sekumpulan server.

Contoh protokol aplikasi yang dapat dideteksi oleh APIDS meliputi protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol), SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), dan DNS (Domain Name System). Dari protokol tersebut, APID berguna untuk melindungi aplikasi dan sistem dari SQL (Structured Query Language) injection, cross-site scripting, dan lain sebagainya. 

APIDS ini dapat diimplementasikan dalam bentuk software dan hardware yang diintegrasikan dengan sistem keamanan lainnya. Dengan begitu, perangkat bisa memiliki jaringan keamanan yang andal dan kuat.

4. Protocol-based Intrusion Detection System (PIDS) 

Jenis IDS berikutnya ini berperan untuk memantau dan menganalisis berbagai jenis protokol yang digunakan dalam server, termasuk protokol jaringan seperti TCP/IP dan ICMP, serta protokol aplikasi seperti HTTP/HTTPS. 

Sistem ini umumnya digunakan untuk meningkatkan keamanan tambahan pada sebuah situs jaringan.

Keuntungan IDS

Setelah mengetahui cara kerja dan jenis-jenis IDS, tentu Anda sebagai user akan mendapatkan berbagai manfaat dari sistem tersebut. Berikut adalah keuntungan yang bisa dirasakan oleh user atau perusahaan: 

1. Keamanan jaringan terjamin

Keuntungan pertama yang bisa didapatkan adalah adanya peningkatan keamanan jaringan sehingga menjamin kualitas perangkat. Dari pendeteksian akses ilegal atau aktivitas mencurigakan, user bisa segera mengambil keputusan yang tepat untuk mencegah serangan lebih lanjut. 

Selain itu, user pun bisa mengevaluasi kekurangan dari sistem keamanan yang ada dan meningkatkan performa jaringan tersebut.

2. Serangan cepat terdeteksi

IDS dapat mengidentifikasi serangan pada tahap awal dan memberikan peringatan kepada user dengan cepat. Jadi, risiko kejahatan siber berupa pencurian data atau pembajakan bisa segera diatasi tanpa harus kehilangan terlebih dahulu. 

Dengan kata lain, sistem ini bisa meminimalisasi dampak serangan yang terjadi.

3. Bahan pertimbangan kebijakan

Dari adanya peringatan serangan pada perangkat, user atau perusahaan bisa mempertimbangkan kebijakan apa yang harus diambil. Kebijakan ini berkaitan dengan perbaikan masalah pada jaringan agar dapat diatasi dengan cepat dan tepat. 

Efisiensi administrasi jaringan juga bisa terwujud karena sistem berjalan secara otomatis dengan menyediakan pertahanan pada bagian internal jaringan. Jadi, user tidak perlu repot harus memeriksa secara mandiri mengenai pusat permasalahan karena akan ada notifikasi langsung mengenai penyebab serangan. 

Kini Anda sudah mengetahui tentang IDS beserta cara kerja hingga keuntungannya dan inilah saat yang tepat bagi Anda dan perusahaan untuk menggunakan sistem ini. Anda bisa menggunakan layanan dari Link Net yang tawarkan penetration testing untuk sistem IDS Anda. dengan begitu, pertahanan keamanan jaringan perangkat bisa lebih maksimal dan terhindar dari serangan pihak luar.

Penulis: Lusita Amelia.

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy