Apa itu Cloud Native? Pengertian dan Keuntungannya

Telecommunication
Telecommunication
Jun 27, 2023
Di Posting Pada 27 Jun 2023

Sekarang ini, sudah banyak perusahaan yang menerapkan layanan cloud guna tingkatkan operasional bisnis. Seiring dengan berkembangnya teknologi, media yang digunakan pada perusahaan bukan lagi hanya cloud computing, melainkan juga cloud native

Singkatnya, teknologi ini merupakan bagian dari cloud computing yang bisa optimalkan penyediaan data, kapasitas sistem dan penyimpanan, hingga meningkatkan fungsionalitas dalam operasional bisnis. 

Penasaran tentang cloud native lebih lanjut? Mari simak informasi di bawah ini mengenai pengertian, keuntungan, hingga tantangan menggunakan layanan tersebut untuk perusahaan Anda!

Pengertian Cloud Native

Cloud native adalah sebuah pendekatan software yang ditujukan untuk pengembangan dan pengoperasian dengan memanfaatkan teknologi cloud computing. Pengembangan ini berfungsi untuk membangun dan menjalankan sebuah aplikasi agar optimal dalam menjalankan perintah yang diberikan. 

Dalam pendekatan teknologi ini, aplikasi dirancang dan dikembangkan dengan menggunakan sistem cloud secara keseluruhan. Pada dasarnya, teknologi ini dikembangkan untuk memanfaatkan layanan dan kemampuan yang disediakan oleh platform cloud agar aplikasi berjalan dengan maksimal. 

Konsep cloud native adalah untuk mengoptimalkan skalabilitas dan keandalan aplikasi dengan memanfaatkan infrastruktur cloud yang lebih fleksibel. 

Pilar-Pilar Cloud Native

Ilustrasi cloud yang terhubung dengan banyak device.

Untuk mewujudkan tujuan cloud native, teknologi ini memiliki sejumlah pilar yang menjadi penyokong keberhasilan operasional aplikasi, yaitu: 

1. Infrastruktur Microservices

Infrastruktur yang menggunakan microservices ini merupakan pendekatan desain aplikasi di mana server tidak dapat berubah dan bersifat terpisah. Dengan adanya microservice ini, sebuah aplikasi memungkinkan adanya perubahan, pembaruan dan penambahan fitur dengan lebih cepat. 

Misalnya, aplikasi bisnis membutuhkan sumber daya lebih banyak, maka server lama akan dipindahkan ke yang baru tanpa perlu membangun infrastruktur IT yang baru. Dengan begitu, bisnis dapat fokus pada pengembangan inovasi guna menanggapi kebutuhan konsumen dan pasar. 

2. Kontainer

Jika mendengar istilah kontainer, mungkin yang terlintas di pikiran Anda adalah sebuah peti kemas untuk mengangkut dan menyimpan barang yang akan dikirimkan ke suatu tempat. Sederhananya, dalam dunia teknologi, kontainer juga memiliki peran yang sama. 

Kontainer dalam teknologi berfungsi untuk pengemasan dan menjalankan sebuah aplikasi. Kontainer ini memungkinkan aplikasi berjalan secara konsisten.

3. API

Application Programming Interface (API) merupakan sebuah metode yang menggunakan dua atau beberapa program software untuk saling bertukar data dan informasi. Dalam sistem cloud native, API di sini berfungsi untuk menyatukan server cloud dengan sistem aplikasi. 

Nantinya, API akan menginformasikan kepada Anda bahwa data yang diinginkan layanan mikro dan hasilnya akan dimunculkan kepada Anda. Dengan begitu, Anda sebagai pemilik perusahaan dapat menentukan kebijakan dan keputusan selanjutnya mengenai aplikasi yang sedang dikembangkan. 

4. DevOps 

Pilar yang terakhir ini berkolaborasi dengan tim developer dan tim operasional. Adanya kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat komunikasi dan menyatukan tujuan pembuatan sebuah aplikasi.

Dengan kerja sama ini, otomatisasi dan alur kerja yang efisien akan terwujud. Secara tidak langsung, pemantauan dan pemeliharaan aplikasi bisa lebih terjamin, serta memastikan kualitas dan keandalan yang tinggi pada aplikasi. 

Keuntungan Mengadopsi Cloud Native

Adapun beberapa keuntungan mengadopsi cloud native, khususnya pada bisnis, adalah sebagai berikut: 

1. Hemat biaya

Sama seperti penggunaan cloud computing, mengadopsi cloud native juga bisa menghemat biaya operasional perusahaan. Hal ini disebabkan karena Anda hanya perlu membayar sumber daya yang digunakan tanpa harus membangun infrastruktur IT seperti pada hyrbid cloud.

Selain itu, aplikasi yang dikembangkan pada cloud native dapat menyesuaikan sumber daya yang sudah perusahaan miliki tanpa harus menambah biaya lagi. Kapasitas penyimpanan pun dapat disesuaikan sesuai layanan yang sudah diambil dari provider cloud. Sangat menguntungkan, bukan?

2. Perwujudan skalabilitas data

Skalabilitas berkaitan dengan kemampuan sistem menangani penambahan beban yang diberikan kepadanya. Dengan mengadopsi cloud native, aplikasi bisa dengan mudah dan otomatis mengatur kapasitas sistem sesuai kebutuhan. Hal ini tentu bertujuan agar beban yang ditambahkan tetap stabil dan tidak berlebihan. 

Dalam bisnis, sistem ini memungkinkan aplikasi untuk bertahan saat menghadapi traffic web atau lalu lintas aplikasi yang tinggi.

3. Efektivitas kolaborasi dengan tim

Adanya integrasi pada DevOps dan kemudahan pengambilan data serta sumber daya, hal ini memungkinkan perusahaan bisa meningkatkan produktivitas antar tim. 

Tim perusahaan dapat bekerja bersama menggunakan teknologi cloud native untuk mempercepat pengembangan aplikasi. Dengan begitu, kolaborasi tim yang lebih erat dan efektif bisa terwujud tanpa adanya hambatan komunikasi. 

Tantangan Cloud Native

Di balik keuntungan yang bisa didapatkan, ada beberapa tantangan penggunaan cloud native bagi user, yaitu: 

1. Keterampilan dalam integrasi layanan

Penggunaan teknologi ini secara tidak langsung mengharuskan perusahaan untuk memiliki sumber daya manusia yang paham tentang teknologi cloud. Pengoperasian pilar-pilar cloud native, seperti infrastruktur microservices, kontainer, API, dan sistem lainnya tentu memerlukan perhatian khusus dalam penggunaannya.

2. Adanya penyimpanan data secara terus-menerus

Tantangan lainnya adalah adanya penyimpanan data baru secara terus-menerus di pilar-pilar cloud native. Hal ini disebabkan karena sistem menggunakan infrastruktur IT yang tidak bisa diubah sehingga data permanen akan disimpan seluruhnya di data internal. Secara tidak langsung, kapasitas penyimpanan lebih besar pun diperlukan dan akan memakan biaya yang tidak sedikit. 

3. Kompleksitas pengelolaan layanan

Mengelola teknologi cloud native di samping tawarkan skalabilitas dan efisiensi, teknologi ini juga memerlukan keahlian dalam manajemen dan pemantauan aplikasi. Selain itu, diperlukan kemampuan pemecahan masalah yang tepat dan efektif mengenai server, keamanan, dan ketersediaan data dan aplikasi. Namun, kompleksitasnya masih lebih rendah dibandingkan dengan solusi on-premise yang mengelola server sendiri.

Implementasi Cloud Native di Perusahaan

Layanan ini sangat cocok diimplementasikan di perusahaan untuk mengoptimalkan operasional bisnis serta meningkatkan pengalaman bertransaksi bagi pelanggan. Salah satu bentuk implementasi nyata dari cloud native ini adalah adanya penggunaan layanan email untuk komunikasi antar-divisi atau kepada pelanggan. 

Layanan email sudah terintegrasi dengan cloud computing di mana di dalamnya terhimpun seluruh data pengguna. Dengan layanan ini, perusahaan Anda bisa beraktivitas dan terhubung dengan pengguna lainnya melalui perangkat mana pun dan fleksibel. 

Email ini sangat penting dimiliki oleh perusahaan agar seluruh data transaksi ataupun aktivitas dengan pihak internal dan eksternal bisa terpantau dengan baik. 

Nah, demikianlah pembahasan tentang cloud native mulai dari pengertian hingga apa saja pertimbangan yang mengharuskan bisnis Anda bermigrasi ke teknologi ini. Kini saatnya Anda untuk mulai menerapkan layanan cloud pada bisnis menggunakan jasa dari provider cloud seperti Link Net. Layanan ini akan mempercepat inovasi dan pengembangan bisnis Anda menggunakan sistem mumpuni, seperti keamanan otomatis hingga adanya Virtual Private Server (VPS).

Penulis: Lusita Amelia.

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy