WiFi publik saat ini menjadi salah satu fasilitas yang paling dicari. Mulai dari kafe, bandara, pusat perbelanjaan, hingga hotel, banyak tempat kini menyediakan akses internet gratis bagi pengunjung. Meski praktis dan menghemat kuota, jaringan terbuka ini menyimpan risiko besar terhadap keamanan data.
Menurut Public WiFi Safety Report, 18% pengguna pernah mengalami insiden keamanan saat memakai WiFi publik. Lebih mengejutkan lagi, angka ini melonjak hingga 24% bagi mereka yang menggunakannya setiap hari. Ancaman tersebut bisa berupa pencurian data, pembajakan akun, hingga penyebaran malware tanpa disadari.
Agar Anda tetap aman, berikut empat aktivitas yang wajib dihindari saat terhubung ke jaringan WiFi publik.
Melakukan transaksi perbankan melalui jaringan publik sangat berisiko. Kredensial seperti username, password, dan kode OTP dapat disadap pihak tidak bertanggung jawab. Jika data ini jatuh ke tangan peretas, akun bank Anda bisa dikuras tanpa jejak. Gunakan jaringan pribadi atau koneksi seluler ketika harus mengakses aplikasi atau situs perbankan.
Akun email kantor, media sosial, atau layanan berbasis cloud menyimpan informasi sensitif. Login di jaringan publik tanpa perlindungan dapat membuka celah bagi hacker untuk mencuri data atau mengambil alih akun. Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA) dan matikan fitur auto save password di perangkat Anda.
Transaksi e-commerce memerlukan data kartu kredit atau dompet digital yang sangat sensitif. Menginput data tersebut di jaringan publik yang tidak terenkripsi membuatnya mudah diakses pihak ketiga. Pastikan situs belanja menggunakan protokol HTTPS dan lakukan transaksi hanya melalui jaringan terpercaya.
File dari sumber tidak resmi atau aplikasi dari situs yang tidak diverifikasi bisa membawa malware. Begitu perangkat terinfeksi, data Anda dapat diakses, dimanipulasi, atau disebarkan. Unduh aplikasi hanya dari app store resmi dan gunakan antivirus yang selalu diperbarui.
Selain menghindari empat aktivitas berisiko di atas, Anda juga bisa menerapkan langkah pencegahan tambahan berikut untuk memperkuat keamanan digital saat menggunakan jaringan terbuka.
VPN berfungsi mengenkripsi seluruh data yang dikirim dan diterima perangkat Anda, sehingga pihak ketiga sulit menyadap informasi. Dengan VPN, alamat IP asli Anda juga akan tersembunyi, membuat aktivitas online lebih sulit dilacak. Ini sangat penting terutama saat mengakses email, dokumen kerja, atau aplikasi yang memuat data sensitif.
Banyak perangkat memiliki fitur file sharing, AirDrop, atau public folder yang aktif secara default. Jika fitur ini menyala di jaringan publik, orang lain di jaringan yang sama bisa mengakses atau mengirim file tanpa izin. Matikan fitur berbagi saat berada di tempat umum untuk menghindari risiko transfer file berbahaya atau pencurian dokumen pribadi.
Pastikan firewall pada laptop atau smartphone Anda selalu aktif. Firewall bekerja sebagai lapisan pertahanan pertama yang memantau lalu lintas data masuk dan keluar, serta memblokir akses yang mencurigakan. Selain itu, perbarui sistem operasi dan aplikasi secara rutin untuk menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan peretas.
Jika memang terpaksa menggunakan WiFi publik, batasi aktivitas hanya untuk browsing ringan atau mencari informasi umum. Hindari login ke akun penting, membuka dokumen rahasia, atau melakukan transaksi online. Semakin sedikit data sensitif yang Anda akses, semakin kecil risiko kebocoran informasi.
WiFi publik memang memberikan kemudahan, tetapi risiko terhadap keamanan digital dan keamanan data pribadi tidak boleh diabaikan. Dengan mengetahui aktivitas yang berisiko dan menerapkan langkah pencegahan, Anda dapat tetap terhubung ke internet dengan aman, tanpa mengorbankan privasi dan data penting.