Belakangan ini, dunia digital sedang diramaikan oleh fenomena teknologi AI (artificial intelligence) yang digunakan pada berbagai bidang khususnya dalam dunia bisnis. Sudah banyak produk AI yang diimplementasikan oleh sebuah perusahaan.
Tentunya penggunaan teknologi ini bukanlah tanpa alasan. Tujuan utama penerapan AI dalam bisnis ini adalah untuk meningkatkan efektivitas operasional bisnis. Namun, di sisi lain, ada juga dampak dan tantangan yang diakibatkan dari implementasi teknologi ini.
Penasaran mengenai manfaat, dampak, dan tantangan penerapan AI dalam bisnis? Mari simak informasi di bawah ini untuk penjelasan lebih lengkapnya!
Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah teknologi komputer merepresentasikan kecerdasan manusia melalui sistem dan program yang sudah diatur berbasis internet. Dengan kata lain, teknologi ini memungkinkan sistem untuk bisa berpikir, bertindak, dan berperan dalam pengambilan keputusan layaknya manusia.
Teknologi ini sendiri terdiri dari berbagai metode dan sistem komputer pendukungnya, seperti deep learning, machine learning, voice recognition, dan masih banyak lagi. Metode-metode ini digunakan pada teknologi tersebut untuk mengidentifikasi, mempelajari, dan mengambil tindakan sesuai data yang diperintahkan kepadanya. Hasil atau output yang dirasakan adalah manusia bisa berinteraksi dengan teknologi sesuai perintah.
AI sebenarnya sudah dikenal sejak lama, tetapi baru mulai dikembangkan secara nyata pada pertengahan abad 20. Pada tahun 1956, ilmuwan bidang komputer, John McCarthy, mendefinisikan artificial intelligence sebagai aktivitas yang dilakukan manusia untuk membuat sebuah teknologi agar memiliki fungsi dan perilaku seperti halnya manusia.
McCarthy berperan cukup besar dalam sejarah perkembangan AI yang kita kenal saat ini. Ia menciptakan suatu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang disebut LISP.
LISP ini sendiri kini dipakai dalam sebagian besar teknologi berbasis AI. Pada tahun 60 hingga 70-an perkembangan AI sempat melambat dan mulai kembali berkembang pada tahun 1980-an. Ditandai dengan Digital Equipment Corporation (DEC) yang menemukan sistem R1 sebagai perangkat untuk melakukan konfigurasi sistem pada komputer baru. Di tahun 1988 R1 telah menjalankan 40 sistem dan berhasil menghemat biaya operasional perusahaan hingga US$ 40 Juta per tahun.
Dua hal penting yang tidak dapat lepas dari perkembangan AI adalah big data dan computing power. Untuk dapat membuat sebuah perangkat memiliki kemampuan berpikir dan bertindak seperti manusia, diperlukan data dalam jumlah yang luar biasa besar.
Secara sederhana data yang dipergunakan dalam teknologi ini dapat dikategorikan menjadi dua, yakni data berupa gambar (visual) dan data non-gambar (teks bahasa atau angka). Teknologi ini juga dapat dibuat dengan data visual tentu saja dipergunakan untuk menganalisa dan mendeteksi objek dari foto atau video, meniru cara kerja mata manusia dalam melihat dan mengenali objek.
Perkembangan AI menjadi lebih pesat seiring banyaknya pengguna internet. Tercatat ada 196,7 juta atau lebih dari 70% populasi Indonesia sudah menjadi pengguna akses internet pada kuartal II/2020, yang membuat data AI semakin berkembang.
Untuk memproses jumlah data yang luar biasa besar atau massif, memang diperlukan kapasitas atau computing power yang mumpuni. Perkembangan teknologi cloud computing yang dikombinasikan dengan AI membuat AI tidak lagi menjadi hal yang mahal atau sulit dijangkau.
Di Indonesia sendiri sudah banyak perusahaan rintisan atau startup yang memanfaatkan teknologi ini dalam menunjang kegiatan bisnisnya. Hal ini tentu saja disebabkan oleh semakin tersedia dan terjangkaunya aspek penunjang yang dibutuhkan untuk menyertakan artificial intelligence dalam kegiatan bisnis. Tidak lagi hanya tersedia untuk negara maju atau perusahaan besar saja.
Berkembangnya teknologi AI bisa diibaratkan seperti dua sisi koin yang berbeda. Di satu sisi, teknologi ini menawarkan kemudahan dan efisiensi aktivitas bisnis khususnya dalam peningkatan pelayanan kepada customer/klien. AI bisa berikan banyak keunggulan berupa pengurangan biaya operasional hingga pengurangan penggunaan sumber daya manusia.
Akan tetapi, di sisi satunya, teknologi ini juga bisa menjadi bumerang bagi sebuah perusahaan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Walaupun keseluruhan aktivitas bisnis bisa dilakukan secara digital, ada beberapa pekerjaan atau bidang yang tetap harus membutuhkan tenaga manusia. Dengan begitu, perusahaan tidak bisa lepas dari peran manusia secara seimbang untuk menjalankan operasional bisnis.
Secara umum, teknologi AI memberikan banyak manfaat bagi operasional bisnis seperti yang bisa dilihat pada penjelasan berikut ini:
Teknologi ini memungkinkan otomatisasi operasional bisnis berupa tugas-tugas ringan hingga berat yang dilakukan secara rutin oleh perusahaan. Dengan begitu, perusahaan bisa fokus pada bidang lain untuk mempercepat waktu proses tugas dan layanan bisnis.
Misalnya, sekarang ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan teknologi chatbot. Pada dasarnya, chatbot ini berperan menggantikan manusia yang bertugas untuk menjawab pertanyaan seputar kebutuhan mereka. Penggunaan SDM terkadang bisa menimbulkan risiko human error yang akan memengaruhi performa layanan. Dengan teknologi ini, pelanggan bisa dilayani dengan cepat dan efisien secara otomatis.
Manfaat selanjutnya dari teknologi ini adalah adanya adanya efisiensi dalam proses produksi bisnis Dengan menggunakan sistem komputer atau robot, analisis data perusahaan bisa dilakukan secara real-time.
Dengan begitu, perusahaan bisa memiliki kontrol lebih baik terhadap kinerja teknologi, mengurangi human error, dan tentunya mempercepat proses produksi. Cepatnya sistem produksi tersebut tentu akan memengaruhi performa pelayanan bisnis kepada customer. Semakin cepat suatu barang diproduksi, semakin besar juga kesempatan perusahaan untuk mendapat pendapatan lebih tinggi.
Dalam penerapannya, tentu implementasi teknologi ini dalam bisnis memberikan tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh perusahaan, seperti:
Walaupun teknologi ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan terpadu, ancaman kejahatan digital tetap bisa menghampiri perusahaan yang mengimplementasikan teknologi tersebut. Ditambah lagi, penggunaan teknologi ini melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data baik milih perusahaan maupun pelanggan.
Maka dari itu, perusahaan perlu memastikan bahwa sudah merencanakan dan menggunakan sistem keamanan yang tepat. Tujuannya tentu adalah untuk melindungi data dan menjaga privasi pelanggan.
Implementasi teknologi ini memerlukan keterampilan baru dan khusus karena setiap mesin atau sistem membutuhkan perlakuan berbeda. Jadi, perusahaan harus memiliki tim yang ahli di bidang tersebut untuk menangani permasalahan jika ada gangguan di masa mendatang. Keberadaan tim tersebut tentu akan menambah pengeluaran perusahaan karena harus membayar gaji setiap bulannya. Di samping itu, perusahaan juga perlu menyediakan pelatihan khusus kepada karyawan untuk memahami sistem kerja dan pengoperasian teknologi tersebut.
Kini Anda sudah memahami penerapan artificial intelligence secara menyeluruh mulai dari manfaat hingga tantangannya dalam dunia bisnis. Jika Anda ingin mengimplementasikan teknologi ini, pastikan perusahaan Anda menggunakan layanan internet yang stabil seperti dedicated internet dari Link Net. Ketersediaan dan konektivitas internet yang kuat bisa Anda dapatkan dari layanan ini dengan bandwidth yang simetris dan sistem keamanan jaringan yang andal.
Penulis: Lusita Amelia.