Membangun Green Data Center yang Ramah Lingkungan

Energy and Resources
Energy and Resources
Jan 19, 2024
Di Posting Pada 19 Jan 2024

Salah satu penyumbang emisi terbesar lingkungan adalah penggunaan data center. Mengapa demikian? Data center membutuhkan daya listrik yang besar sehingga mengeluarkan emisi karbon yang lebih banyak pula.

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia khususnya sekarang ini sedang mengupayakan untuk membangun green data center. Sesuai dengan namanya, pembangunan data center ini mengutamakan konsep ramah lingkungan.

Lalu, bagaimana cara membangun green data center yang ramah lingkungan tersebut? Artikel berikut ini akan membahas langkah-langkah proses pembangunan data center yang bisa bantu kurangi emisi karbon. Mari simak penjelasan di bawah ini!

1. Pilih dan Tentukan Lokasi Strategis 

Dalam tahapan membangun green data center, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah lokasi pembangunan. Lokasi akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan pusat data.

Pilih dan tentukan lokasi yang memiliki kondisi udara atau iklim yang sesuai. Di Indonesia sendiri, standar suhu udara pusat data berkapasitas besar adalah 20 s.d. 21 derajat. Jadi, pastikan Anda memilih tempat sesuai untuk mengurangi kebutuhan pendingin ruangan.

Dengan kata lain, Anda bisa mensubstitusi pendingin ruangan dengan energi terbarukan, seperti angin, matahari, dan sebagainya apabila memungkinkan. 

2. Gunakan Perangkat Keras Pusat Data Hemat Energi

Berikutnya, gunakanlah perangkat keras yang memang mendukung mode hemat energi. Gunakan perangkat keras yang memenuhi standar efisiensi energi. 

Nah, untuk menggunakannya, tentu Anda harus mengeluarkan biaya lebih banyak. Hal ini lantaran biasanya harga perangkat keras hemat energi lebih mahal dibandingkan perangkat pada umumnya. 

3. Menerapkan Standar Green Data Center

Pada dasarnya, fungsi green data center sama dengan data center pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak dari peralatan yang digunakan dan standar yang harus dipenuhi.

Standar pembangunan data center ramah lingkungan ini perlu memenuhi beberapa aturan, seperti penggunaan material rendah emisi, daur ulang limbah sistem komputer, penggunaan energi alternatif, dan penggunaan bahan bakar elektrik atau hybrid. 

Untuk mewujudkan standar ini, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 45 tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang Pengelolaan Pusat Data. Dari peraturan ini, diharapkan pembangunan green data center bisa lebih maksimal. 

4. Pengecekan Rutin Penggunaan Alat Green Data Center

Data center tentu membutuhkan peralatan sistem komputer yang banyak dan mengeluarkan limbah atau emisi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekan rutin pada alat-alat sistem komputer ketika membangun green data center. 

Anda bisa mengecek rutin penggunaan variable speed drive yang merupakan alat untuk mengendalikan kecepatan motor listrik (AC). Proses pengecekan ini akan sangat membantu dalam mewujudkan data center ramah lingkungan yang nyaman bagi karyawan dan sekitar .

5. Perhatikan Kondisi Ruangan

Kondisi ruangan data center pada umumnya harus selalu diperhatikan, terutama jika Anda ingin mewujudkan konsep ramah lingkungan. Oleh sebab itu, pastikan kondisi udara yang ada dalam ruangan pusat data dalam keadaan bersih. Ruangan perlu dipastikan memiliki aliran udara maksimum untuk menyeimbangkan kondisi ruangan. 

Selain itu, pastikan juga ruangan pusat data tetap tenang. Tetap tenang di sini berarti terbebas dari aktivitas apa pun, seperti bukaan atau celah. Pasalnya, bukaan sekecil apa pun akan menurunkan efisiensi ruangan green data center. 

Pastikan tidak ada celah dalam ruangan, seperti celah antar rak, celah pada dinding, dan lain sebagainya. Jadi, harus lebih diperhatikan lagi, ya!

6. Membangun Bentuk Penahanan Ruangan Green Data Center yang Sesuai

Berkaitan dengan poin sebelumnya, agar ruangan dalam pusat data tetap kedap dan stabil, pastikan Anda menyesuaikan bentuk penahanan ruangan. Udara dan suhu dalam ruangan pusat data bisa stabil dengan menerapkan bentuk desain cerobong ducting knalpot pusat.

Cerobong ini berfungsi sebagai ventilasi yang akan menyediakan asupan udara seimbang. Dengan begitu, udara bisa disimpan terpisah dan suhu tetap pada kondisi sesuai. 

7. Manajemen Energi secara Maksimal

Terakhir, pembentukan infrastruktur data center tidak boleh melupakan manajemen energi. Pembangunan pusat data ramah lingkungan tidak akan bertahan lama apabila tidak ada pengaturan dan pemantauan. 

Oleh sebab itu, identifikasi dan kelola konsumsi energi yang digunakan oleh pusat data. Anda bisa juga menggunakan teknologi tambahan untuk mengoptimalkan penggunaan daya. 

Misalnya, Anda dapat menggunakan teknologi yang akan mematikan perangkat secara otomatis apabila tidak digunakan. Dengan begitu, energi pun tidak akan terbuang sia-sia yang hanya berujung pada emisi karbon. 

Jika Anda ingin menerapkan konsep manajemen pemeliharaan yang efektif dan mudah, Anda bisa menggunakan data center dari Link Net. Link Net sediakan fasilitas pemeliharaan data center yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Jadi, Anda pun akan lebih mudah dalam memantau dan merawat pusat data hemat energi yang akan dibangun nantinya. 

Demikianlah beberapa proses dalam membangun green data center yang ramah lingkungan. Untuk mewujudkan konsep pusat data hemat energi ini, Anda tentunya harus memperhatikan beberapa hal seperti yang sudah disebutkan di atas. 

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy