Apa itu Serverless Computing? Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

Telecommunication
Telecommunication
Jun 30, 2023
Di Posting Pada 30 Jun 2023

Sebagai sebuah bisnis, mengoperasikan server sekaligus menjalankan website perusahaan dapat menjadi dua hal yang sulit dilakukan. Pasalnya, perusahaan berfokus untuk memaksimalkan pelayanan tanpa harus repot memikirkan pemeliharaan dan perawatan server yang digunakan.

Maka dari itu, tidak jarang perusahaan menerapkan serverless computing untuk mengoptimalkan operasionalnya. Jika Anda belum pernah mendengar istilah tersebut, sederhananya serverless computing memungkinkan user untuk menjalankan website dengan konfigurasi sederhana.

Namun, tidak hanya itu saja, serverless computing memiliki pengertian lebih mendalam beserta komponen pendukung, kelebihan, dan kekurangannya. Mari simak informasi di bawah ini untuk informasi lebih lengkapnya!

Pengertian Serverless Computing

Serverless computing adalah model pemrograman di mana berintegrasi dengan cloud computing yang disediakan oleh cloud provider. Dalam hal ini, cloud provider berfungsi dalam penyediaan infrastruktur server, manajemen sistem, dan segala hal berkaitan dengan penyimpanan dan pengoperasian sistem.

Singkatnya, user tidak perlu memikirkan pemeliharaan dan kendala pada server karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab developer atau dalam hal ini adalah cloud provider. Jadi, user hanya fokus untuk mengembangkan kode fungsi dan desain website agar menarik dan berfungsi dengan baik dalam menjalankan perintah. 

Pengguna tidak harus direpotkan untuk mengatur operasional server, scaling (penambahan dan pengurangan jaringan), atau install OS management servers. Dengan kata lain, user hanya “terima jadi” server yang disediakan.

Komponen Serverless Computing

Untuk mendukung operasional serverless computing, ada beberapa komponen yang bekerja di dalamnya, antara lain: 

1. Cloud Computing

Dalam layanan ini, cloud provider mengelola seluruh infrastruktur dan mengurus peran operasional sistem, seperti skalabilitas data dan pemeliharaan sistem.

Cloud computing

Hal ini disebabkan karena sejatinya serverless computing berjalan dalam infrastruktur cloud computing. Fungsi atau layanan yang dibangun dalam layanan ini dieksekusi di media cloud yang dikelola oleh cloud provider. 

2. API

Layanan ini juga menggunakan teknologi API (Application Programming Interface) sebagai jembatan komunikasi antara berbagai komponen aplikasi.

API yang menghubungkan berbagai aplikasi

Dalam hal ini, API memungkinkan aplikasi atau situs untuk berinteraksi dengan layanan yang ada dalam infrastruktur cloud. Dengan kata lain, API digunakan untuk mengakses dan mengontrol fungsi serverless agar dapat berjalan lebih maksimal. 

3. Penyimpanan objek

Dalam membuat sebuah aplikasi atau situs, tentu diperlukan media penyimpanan untuk menghimpun seluruh data sistem ataupun user. Itulah salah satu komponen yang harus ada juga dalam serverless computing dengan tujuan untuk menyimpan dan mengelola data dalam bentuk objek, seperti file, video, gambar, dan sebagainya. 

Kelebihan Serverless Computing

Terciptanya serverless computing tentu bertujuan untuk berikan manfaat kepada penggunanya seperti berikut ini: 

1. Scaling otomatis

Scaling otomatis merujuk pada kemampuan infrastruktur jaringan menangani penambahan atau penurunan beban kerja secara otomatis. Jadi, user tidak perlu mengatur server di data center secara manual lagi yang tentu akan berpengaruh pada efisiensi waktu serta performa sistem. 

Manfaat ini akan sangat berguna ketika sedang terjadi lonjakan traffic web yang tinggi sehingga diperlukan peningkatan beban untuk mengimbanginya. Tujuannya adalah agar situs tetap berjalan lancar ketika diakses oleh banyak user dalam satu waktu bersamaan.

2. Tarif server lebih terjangkau

Membangun infrastruktur server mandiri tentu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, serverless computing jadi salah satu alternatif tepat karena sudah disediakan oleh cloud provider.

Anda hanya perlu membayar jasa dan sumber daya yang digunakan untuk mengoperasikan sistem. Selain itu, tarif pembayaran juga dihitung sampai milisecond yang tentu akan menghemat biaya.

3. Ketersediaan data dan sistem lebih stabil 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, serverless computing terintegrasi dengan cloud computing yang merupakan media penyimpanan data berbasis digital. Dengan integrasi tersebut, data bisa terus diambil kapan pun karena selalu tersedia.

Selain itu, sistem operasional jaringan juga lebih stabil jika dibandingkan dengan infrastruktur jaringan biasa. Dikatakan lebih stabil karena jika terjadi kegagalan pada satu sistem, hal tersebut tidak akan mengganggu operasional jaringan secara keseluruhan. Dengan begitu, Anda tetap bisa menjalankan situs dengan lancar. 

Kekurangan Serverless Computing

Di sisi lain, layanan ini juga memiliki kekurangan dalam operasionalnya, yaitu: 

1. Kode pemrograman masih terbatas

Kekurangan utama dari layanan ini adalah belum semua provider mendukung penyediaan bahasa pemrograman terbaru. Pada beberapa provider, mereka hanya menyediakan bahasa, seperti Javascript, Python, dan Java. 

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa sekarang banyak juga layanan yang sudah didukung oleh bahasa pemrograman terbaru. 

2. Pembatasan sumber daya

Walaupun hampir seluruh server dikendalikan oleh provider, bukan berarti tidak ada pembatasan dalam penggunaannya. Provider umumnya membatasi kapasitas memori yang dapat dialokasikan untuk setiap sumber daya dalam sistem. 

Jika sumber daya tersebut melebihi batasan memori, kegagalan sistem mungkin saja bisa terjadi. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan dan mengoptimalkan penggunaan memori dalam fungsi layanan ini agar dapat menyesuaikan performa situs.

3. Kesulitan mengatasi bug

Dalam mengoperasikan sistem pasti seringkali muncul bug atau permasalahan pada jaringan. Jika menggunakan serverless computing, tentu Anda bergantung pada penanganan dari provider yang akan membutuhkan waktu lebih lama. 

Jadi, secara tidak langsung, hal ini dapat menyebabkan penurunan pelayanan kepada user atau customer Anda karena mereka tidak bisa mengakses informasi pada situs. 

Contoh Penggunaan Serverless Computing

Layanan ini dapat digunakan untuk mengoperasikan aplikasi chatbot yang responsif. Aplikasi ini sangat bermanfaat, khususnya bagi operasional bisnis, karena dapat memproses dan melaksanakan perintah customer dengan cepat.

Aplikasi ini akan menangani interaksi pengguna dalam memproses permintaan dan memberikan respons yang sesuai. Dengan begitu, customer bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan tepat sesuai kebutuhan mereka. Hal ini akan bantu tingkatkan layanan pelanggan dan menghindari risiko human error di mana karyawan lupa untuk membalas pesan customer

Setelah memahami beberapa hal mengenai serverless computing, apakah Anda tertarik untuk menerapkannya? Jika Anda ingin mulai menggunakannya untuk bisnis, Anda bisa mulai bermigrasi ke layanan cloud computing dari cloud provider seperti Link Net. Layanan ini menyediakan media penyimpanan digital dengan keamanan otomatis guna menjaga skalabilitas data bisnis Anda. Dengan begitu, Anda bisa fokus untuk mengoptimalkan layanan tanpa harus memikirkan infrastruktur dan pemeliharaan server. Sebuah solusi yang menguntungkan, bukan? 

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy