Perlukah Menerapkan Internet blocking Pada Perusahaan?

General Business
General Business
Feb 15, 2022
Di Posting Pada 15 Feb 2022

Gagal mengakses sebuah website saat sedang menggunakan jaringan internet kantor, merupakan hal yang umum terjadi. Penyebabnya bukan karena jaringan internet yang bermasalah, melainkan adanya pemblokiran terhadap situs tertentu atau dikenal juga dengan internet blocking. Memang tidak semua perusahaan menerapkan hal ini, tetapi sebagian besar perusahaan menerapkannya karena berbagai alasan.

Mengenal Internet blocking

Melansir dari situs internetsociety.org, internet blocking umumnya dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah masyarakat mengakses situs yang termasuk kategori ilegal. Beberapa situs yang biasa diblokir adalah:

  1. Judi online
  2. Pornografi
  3. Penipuan
  4. Pelecehan dan kekerasan seksual
  5. Transaksi ilegal

Namun, perusahaan juga sering menerapkan internet blocking untuk membatasi karyawannya dalam mengakses situs tertentu. Di luar dari situs ilegal yang telah ditetapkan pemerintah, beberapa situs yang biasa diblokir dalam perusahaan adalah:

  1. Streaming
  2. Sosial media
  3. Ecommerce

Tentunya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya sendiri dalam menentukan situs yang bisa dan tidak bisa diakses. Namun yang pasti, situs yang diblokir tidak akan memengaruhi kinerja dari karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

Pentingnya Internet blocking Pada Perusahaan

Pemblokiran akses atau internet blocking yang diterapkan oleh perusahaan bukan tanpa alasan. Apalagi situs yang diblokir bukan tergolong situs ilegal. Berikut ini adalah beberapa alasan yang mendasari internet blocking pada perusahaan:

  1. Bully dan Pelecehan. Diizinkannya akses untuk membuka berbagai situs sosial media memungkinkan karyawan untuk lebih mudah melakukan cyber bully pada rekan kerjanya dengan alasan “bercanda”. Tidak hanya itu, jika ada karyawan yang mengakses situs tertentu dan mendapatkan gambar maupun video tidak pantas, mereka bisa mudah mengirimkannya ke rekan kerjanya tanpa menyadari bahwa itu termasuk ke dalam “pelecehan”.
  2. Keamanan jaringan. Saat ini banyak sekali situs yang disusupi oleh malware. Salah satu situs yang banyak disusupi adalah situs streaming yang paling mudah menarik perhatian para pengguna internet. Padahal ketika salah satu komputer membuka situs ini dan malware berhasil masuk, maka bukan hanya komputer tersebut yang berpotensi rusak, melainkan seluruh jaringan. Inilah mengapa berbagai situs yang berpotensi disusupi akan masuk ke dalam daftar blokir oleh perusahaan.
  3. Produktivitas. Melansir dari situs shrm.org, berdasarkan data penelitian IDC, 30-40% aktivitas internet yang dilakukan tidak berkaitan dengan pekerjaan. Terutama ketika ada sesuatu hal yang menarik perhatian saat membuka sosial media, atau memilih barang belanjaan saat berencana melakukan transaksi di e-commerce. Tanpa disadari, karyawan bisa menghabiskan waktu cukup banyak untuk melakukannya. Akibatnya produktivitas karyawan akan terganggu dan pekerjaan bisa selesai lebih lama dari waktu yang seharusnya.
  4. Penghematan. Semakin besar penggunaan internet dalam waktu bersamaan artinya semakin tinggi bandwidth yang dibutuhkan. Padahal penggunaan bandwidth akan berkaitan dengan biaya IT yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Jika semakin banyak karyawan yang menggunakan internet untuk streaming maka penggunaan bandwidth akan meningkat dan biaya untuk kebutuhan bandwidth juga semakin mahal.

 

Managed Service Provider untuk Penerapan Internet blocking

Internet blocking bisa dilakukan oleh tim IT internal perusahaan. Namun, perusahaan juga bisa menggunakan jasa managed service provider (MSP) untuk melakukannya. Kelebihan jika Anda menggunakan jasa tersebut yaitu, MSP akan bertanggung jawab menangani IT perusahaan Anda secara keseluruhan. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih fokus menjalankan strategi bisnisnya tanpa dipusingkan berbagai masalah IT yang mungkin terjadi.

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy