Serangan ransomware semakin marak dan bisa menyerang siapa saja, baik individu, perusahaan kecil, hingga korporasi besar. Banyak kasus menunjukkan bagaimana ransomware mampu menghentikan operasional bisnis, bahkan memaksa perusahaan membayar tebusan dalam jumlah besar demi mendapatkan kembali akses ke data penting mereka.
Apa itu ransomware? Sederhananya, ransomware adalah jenis malware atau program jahat yang mengenkripsi data penting Anda, lalu meminta tebusan agar data tersebut bisa dibuka kembali. Masalahnya, meskipun tebusan dibayar, tidak ada jaminan bahwa file akan kembali seperti semula. Karena itu, mencegah serangan jauh lebih baik daripada mengobati.
Untuk membantu Anda menjaga keamanan sistem dan data, berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dan yang dihindari agar bisnis Anda tidak menjadi korban serangan ransomware.
Password adalah gerbang utama sistem Anda. Hindari menggunakan kombinasi yang mudah ditebak seperti "123456" atau "password123". Gunakan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, serta simbol untuk memperkuat perlindungan.
Dengan mengaktifkan MFA, setiap login ke sistem atau akun penting membutuhkan verifikasi tambahan, bisa berupa kode OTP, notifikasi ke ponsel, atau sidik jari. Ini memberikan lapisan keamanan ekstra, terutama jika password Anda sampai bocor.
Jangan menunggu sampai data hilang atau terkunci. Buat rutinitas backup data ke lokasi yang aman, seperti hard drive offline atau cloud storage yang terpercaya. Backup adalah solusi tercepat untuk memulihkan data setelah serangan.
Peretas sering mengeksploitasi celah keamanan dari sistem atau aplikasi yang belum diperbarui. Maka, penting untuk memastikan bahwa semua sistem dan software yang Anda gunakan selalu dalam versi terbaru.
Banyak serangan ransomware berawal dari email phishing, email yang terlihat resmi, padahal palsu. Jangan asal klik link, apalagi jika pengirim tidak dikenal. Waspadai juga email yang mendesak Anda untuk mengisi data atau membuka lampiran.
Mengunduh software bajakan atau file dari situs tidak terpercaya sangat berisiko. File tersebut bisa saja mengandung malware yang langsung aktif saat dibuka. Pastikan hanya mengunduh dari sumber resmi.
Pop-up dari situs tidak aman sering kali menjadi pintu masuk ransomware. Hindari mengklik sembarang iklan, apalagi yang menjanjikan hadiah atau peringatan palsu tentang virus di perangkat Anda.
Wi-Fi publik memang praktis, tapi sering kali tidak aman. Jika terpaksa mengakses jaringan publik, selalu gunakan VPN agar koneksi Anda terenkripsi dan tidak mudah disusupi.
Bagi perusahaan, serangan ransomware tidak hanya menyebabkan kerugian finansial, tetapi juga bisa menghancurkan reputasi. Bayangkan jika data pelanggan, laporan keuangan, atau dokumen strategis tiba-tiba tidak bisa diakses. Selain operasional berhenti, kepercayaan klien bisa hilang dalam sekejap.
Oleh karena itu, langkah-langkah sederhana seperti mengatur password yang baik, melakukan backup, dan bersikap waspada terhadap email mencurigakan bisa menjadi pertahanan awal yang sangat penting. Pencegahan selalu lebih murah dan lebih mudah dibandingkan penanggulangan setelah terkena serangan.